Wayang Golek Bahan kertas Daur Ulang, Harga mulai dari Rp. 125.000,-/pcs

Selanjutnya dapatkan informasi lengkapnya di http://hcr2015.blogspot.co.id/2015/12/pricing-keluarga-semar.html

Bingkai Foto ukir bahan kertas daur ulang, Harga mulai dari Rp. 10.000,-

Selanjutnya dapatkan informasi lengkapnya di http://hcr2015.blogspot.co.id/

Boneka Barbie bahan dasar kertas daur ulang, Harga mulai dari Rp. 50.000,-

Selanjutnya dapatkan informasi lengkapnya di http://hcr2015.blogspot.co.id/

Toys miniatur bahan dasar kertas daur ulang, Harga mulai dari Rp. 100.000,-

Selanjutnya dapatkan informasi lengkapnya di http://hcr2015.blogspot.co.id/

Vas bunga bahan dasar kertas daur ulang, Harga mulai dari Rp. 25.000,-

Selanjutnya dapatkan informasi lengkapnya di http://hcr2015.blogspot.co.id/ atau hubungi contact kami

Miniatur Bangunan bahan dasar kertas daur ulang, Harga mulai dari Rp. 150.000,-

Selanjutnya dapatkan informasi lengkapnya di http://hcr2015.blogspot.co.id/ atau hubungi contact kami

Sabtu, 05 Desember 2015

Pricing : Keluarga Semar

Handicraftsrecycle : HCR Creative "Wayang Golek"

Harga jual Kerajinan Wayang Golek berdasarkan bahan dasar dari daur ulang bubur kertas koran dan didasarkan atas kerumitan serta besar kecilnya wayang. Pemakaian warna dan kerumitan ukiran yang ada dalam bentuk wayang jadi. Pemakaian ornamen dan popularitas tokoh dari wayang tersebut serta detail yang ditampilkan berdasarkan pada pakem pewayangan yang berlaku pada budaya wayang bangsa Indonesia. 
Wayang Golek dipasarkan dengan kisaran harga mulai dari Rp. 125.000,- per wayang
Juga dijual berdasarkan satu set wayang seperti : Keluarga Punakawan ( Semar, Sutiragen, Cepot, Dawala dan Gareng) atau keluarga Pandawa (Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa).
1  set Wayang Golek dijual Rp. 0,-



SEMAR
Bahan : Bubur Kertas
Rp. 125.000/pcs
SUTIRAGEN
Bahan : Bubur Kertas
Rp. 125.000

CEPOT
Bahan : Bubur Kertas
Rp. 125.000
DAWALA
Bahan : Bubur Kertas
Rp. 125.000

GARENG
Bahan : Bubur Kertas
Rp. 125.000

Semar

Handicraftsrecycle - Semar adalah salah satu tokoh pewayangan sebagai pamong atau tokoh sentral wayang yang selalu hadir dalam kesempatan pementasan oleh dalang. Semar adalah putra Sanghyang Tunggal yaitu seorang Bharata atau dewa yang tinggal di surga. Menurut naskah Purwacarita Sanghyang Tunggal menikahi Dewi Rakatawati yang melahirkan Antaga, Ismaya dan Manikmaya, yang kemudian dalam perjalanan waktu Manikmaya diangkat menjadi Raja di "Sawarga" dengan sebutan Batara Guru, sedangkan Antaga dan Ismaya diturunkan ke bumi menjadi Togog dan Semar. 


Semar mengemban tugas dari Sanghyang Tunggal untuk menjadi pengasuh keturunan Manikmaya di bumi yaitu Resi manumanasa yaitu leluhurnya para Kurawa dan Pandawa. Dalam seni wayang golek tokoh Semar memiliki kekuatan atau ajian yang maha sakti sebagaimana mewarisi kesaktian Sanghyang Tunggal. Sehingga tidak dapat binasa oleh setiap bentuk senjata manusia di dunia bahkan ditakuti oleh para dewa sekalipun termasuk Batara Guru yang menjadi Raja di Kahyangan.
Semar kemudian menikah dengan Dewi Kanistri yang kemudian melahirkan Astrajingga, Dawala dan Gareng. Dalam kisah selanjutnya dalam lakon Wayang Golek Sunda Dewi Kanistri kembali ke kahyangan, kemudian Semar menikah dengan Dewi Sutiragen anak seorang raja dari Sekarngumbe. Sehingga menjadi ibu tiri dari ketiga anak Semar. Dalam pengabdiannya kepada para Pandawa, Semar berdiam diri di sebuah desa bernama Parangtritis Tumaritis sebagai seorang lurah atau kepala desa.
Semar mendapat beberapa gelar sebagai seorang yang sangat sakti yaitu "Semar kuncung pakuning alam", "Semar Kuda pawana", "Semar Lurah Badranaya".

sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Semar

Jumat, 04 Desember 2015

Sejarah Wayang

Handicraftsrecycle - Wayang adalah seni budaya asli Indonesia yang tersebar dari Jawa hingga Bali bahkan sampai ke Sumatera. Seni wayang dipengaruhi oleh budaya Jawa dan Hindu. Alur cerita wayang dipengaruhi kisah Ramayana dan Mahabaratha.
Seni Wayang digunakan juga oleh para Walisongo sebagai sarana menyebarkan agama Islam di daerah Jawa. Demikian juga halnya dengan Bruder Timotheus L. Wignyosubroto, pada tahun 1960 dalam misinya menyebarkan agama Katolik, ia mengembangkan Wayang Wahyu, yang sumber ceritanya berasal dari Alkitab.
Wayang tumbuh dengan pesat pada abad ke-20 dan melahirkan beberapa maestro diantaranya : Ki Manteb Sudarsono sebagai dalang wayang kulit, Ki anom Suroto, ki Entus, kemudian wayang glek melahirkan dalang H. Tjetjep Supriadi dan H. Asep Sunandar Sunarya. Wayang Orang atau wayang Wong melahirkan Wayang Orang Bharata yang biasa manggung di daerah Senen Jakarta Pusat serta Wayang Orang Sriwedari yang manggung di Taman Sriwedari Solo Jawa Tengah. Seniman asal Tegal Slamet Gundono dikenal sebagai dalang wayang rumput, sementara itu Herry Dim adalah sebagai penemu wayang motekar atau wayang bayangan.

Wayang terdiri dari beberapa jenis :

  1. Wayang Kulit 
  2. Wayang Golek
  3. Wayang Orang
  4. Wayang Rumput
  5. Wayang Motekar

Kamis, 03 Desember 2015

Wayang Golek

Handicraftsrecycle - Wayang goyek asli budaya dari jawa barat, bahan utama wayang sebenarnya dari kayu albasia atau pohon sengon (albizia chinensis). Kayu ini ringan dan seratnya halus serta mudah dibentuk menggunakan pisau atau pahat, sehingga kayu jenis ini cocok sekali untuk bahan pembuatan wayang golek.
Sedangkan HCR collection dari handicraftsrecycle menggunakan bahan-bahan bekas atau bahan daur ulang dari kertas, koran atau kardus yang dibentuk sedemikian rupa dengan halus sehingga menjadikan bentuk sebuah wayang berkualitas tinggi dan lebih ringan dari bahan baku kayu.
Penggunaan bahan yang ramah lingkungan yaitu tidak merusak lingkungan dan ekosistem, mendaur ulang bahan tak terpakai menjadi barang bernilai ekonomis tinggi, ikut menjaga kesehatan dengan meminimalisir jumlah sampah kering berupa kertas dan ikut melestarikan kekayaan alam Indonesia dengan tidak mengambil bahan dari alam.